CIKARANG UTARA - Guna memastikan kondusifitas wilayah di Kabupaten Bekasi aman dan tertib menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, sebanyak 1.051 personel gabungan akan dikerahkan di 9 titik pos pengamanan layanan dalam Giat Operasi Kepolisian Terpusat “Lilin Jaya-2024”.
“Selain adanya pengamanan yang dilakukan oleh personel gabungan, alangkah baiknya masyarakat pun turut serta aktif untuk membantu mengamankan wilayah terutama dititik rawan bencana dan kemacetan dalam perayaan Nataru,” kata Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Jaoharul Alam, saat menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Jaya 2024, di Lapangan Polres Metro Bekasi, Cikarang Utara, pada Jumat (20/12).
Tidak hanya itu, pihaknya menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bekasi juga mendukung penuh segala upaya pengamanan yang akan dilakukan, serta mengerahkan langsung tim Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD, Dinas Kesehatan dan Damkar agar saling bersinergi.
“Semua kita ikut sertakan, pemerintah daerah pun sangat mendukung adanya upaya pengamanan ini untuk mengantisipasi hal yang terjadi,” jelasnya.
Dirinya juga menegaskan bahwa wilayah yang rawan bencana, seperti di Kecamatan Muaragembong sudah dikoordinasikan oleh BPBD. Lokasi rawan kemacetan seperti di Pasar Tambun, Pasar Cikarang, dan Pasar Cibitung sudah terkoodinasi dengan baik melalui Dinas Perhubungan.
“Beberapa titik kerawanan sudah dikoordinasikan oleh tim yang terlibat, ada yang diwilayah rawan kemacetan pada saat perayaan maupun diwilayah yang rawan banjir.” katanya.
Disamping itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi, menyampaikan bahwa personel akan ditempatkan di 9 pos pengamanan, 3 pos pantau di rest area tol (19A, 19B, dan 39), serta 1 pos terpadu di Kedungwaringin.
“Pos terpadu di Kedungwaringin dipilih karena menjadi titik strategis perbatasan antara Kabupaten Bekasi dan Karawang, lokasi yang sering dipadati kendaraan dari arah barat menuju timur,” ujarnya.
Menurutnya, potensi kemacetan lalu lintas berada di Jalan Pantura dari Tambun hingga Kedungwaringin, serta di ruas tol dari kilometer 16 hingga 42. Untuk mengatasi hal tersebut, berbagai langkah pengamanan telah disiapkan, termasuk penempatan personel di lokasi-lokasi rawan.
"Untuk rumah yang ditinggalkan saat mudik, pastikan listrik dan regulator gas telah dimatikan, serta informasikan kepada tetangga atau RT setempat demi keamanan,” tuturnya.
Selain kemacetan, antisipasi bencana alam seperti banjir juga menjadi perhatian. Pihaknya mengingatkan masyarakat dan aparat desa untuk menyiapkan lokasi evakuasi jika sewaktu-waktu diperlukan.
Reporter: RSM
Editor: SHN