CIKARANG UTARA - Dalam mendukung program Asta Cita ke-4 dari Presiden Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Kick Off Program Bekasi Gerakan Entaskan Stunting dengan Berbagi (Bekasi Gasskeun), sebagai salah satu kontribusi Kabupaten Bekasi dalam mewujudkan Generasi Emas 2045 yang bebas dari stunting, gizi buruk dan kemiskinan ekstrem.
“Bekasi Gasskeun merupakan komitmen Pemkab Bekasi mendukung pengentasan kemiskinan ekstrem serta penurunan prevalensi stunting, dalam mencapai tujuan generasi emas di Kabupaten Bekasi,” ucap Pj. Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, di Hotel Primebiz, Cikarang Utara, pada Rabu (18/12).
Pj. Bupati Bekasi menerangkan, konsep Bekasi Gasskeun ini mengajak para pengusaha hotel, restoran, dan catering untuk menyediakan sebagian makanan khususnya sarapan bergizi yang sudah tidak dikonsumsi pada batas waktu akhir breakfast hotel.
“Kami mengajak para pengusaha untuk menyediakan sebagian makanan, khususnya sarapan bergizi diwaktu akhir breakfast hotel, saya rasa bisa kita manfaatkan untuk berbagi dengan sesama,” katanya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa konsep tersebut dilakukan agar tidak terjadi adanya potensi penumpukan sampah makanan atau food waste yang nantinya dapat dikelola secara maksimal oleh kolaborasi pentahelix, yang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGS) Internasional, terutama pada indikator penanganan kemiskinan pro poor.
“Maka dari itu saya mengajak adanya kolaborasi pentahelix untuk turut serta berkolaborasi sebagai wujud pengamalan sosial dan pencapaian tujuan nasional.” terangnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi, Agus Budiono, menyampaikan bahwa program Bekasi Gasskeun ini didasari untuk memperkuat Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi, olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.
Program tersebut juga bertujuan untuk mendukung perkembangan anak dan mencegah stunting, meningkatkan status gizi dan ketahanan kesehatan keluarga, serta meningkatkan aksesbilitas dalam memperoleh makanan sehat bergizi bagi keluarga miskin.
“Tujuan yang kami tunjukkan disini untuk memperbaiki perkembangan anak, mengingat Kabupaten Bekasi akan berupaya menurunkan prevalensi stunting demi tercapainya zero new stunting,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan program ini menyasar pada kelompok, keluarga risiko stunting, anak terindikasi stunting, bayi dan balita, ibu hamil dan ibu menyusui. Guna memastikan keberhasilan program tersebut, pihaknya menggandeng stakeholder terkait, yakni akademisi perguruan tinggi, hotel se-Kabupaten Bekasi, Baznas, Kader Posyandu, UPTD Puskesmas, UPTD KB, Tim pendamping keluarga se-Kabupaten Bekasi, dan perusahaan CSR/TJSLP Kabupaten Bekasi.
“Kami menggandeng seluruh stakeholder terlibat, agar program ini dipastikan berjalan lancar dan sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam mendukung asta cita Presiden RI.” tukasnya.
Reporter: RSM
Editor: SHN