CIKARANG PUSAT - Usai diluncurkan pertama kali dalam upaya mengatasi pengangguran di Kabupaten Bekasi, kali ini program Anggur Baznas (Aku Ngga Mau Nganggur Baznas) angkatan ke-2 secara resmi dibuka oleh Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan. Bertempat di Aula Baznas Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat, pada Rabu (28/2).
Program yang diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bekasi ini, bekerjasama dengan Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Kabupaten Bekasi dan memberikan pelatihan tata rias kepada masyarakat Kabupaten Bekasi kurang mampu.
Menuai respon positif dari para alumni pelatihan tata rias angkatan pertama, Dani Ramdan mengatakan hal tersebut sebagai bentuk dari keberhasilan atas kinerja Baznas dalam memberikan inovasi disetiap programnya.
“Setelah kita evaluasi ternyata angkatan pertama dinilai sukses, pasca pelatihan pun 80 persen berkiprah didunia tata rias. Artinya, mereka sudah mulai mendapatkan income sesuai dengan program Anggur Baznas ini,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Ia menyampaikan kepada para peserta agar dapat mencari peluang dan kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan sejenis ini sebagai pondasi utama dalam merintis karier menjadi perias profesional.
“Kesempatan berlatih seperti ini nantinya bisa menjadi perias profesional, pelatihan tata rias sebagai modal utama bagi para perias juga,”’katanya.
Menambah motivasi para peserta, Pj. Bupati pun memberikan beberapa kiat sukses menjadi perias professional, diantaranya harus memiliki rasa percaya diri dalam berpenampilan, memiliki etika ber makeup dan berkomunikasi, memiliki kedispilinan dalam waktu, memiliki kreativitas tinggi, serta kolaboratif.
“Saya ada beberapa kiat sukses berhasil mungkin bisa ditanamkan di diri masing-masing perias, saya harap juga perias mampu mengembangkan kemampuannya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Bekasi, Samsul Bahri mengatakan antusias masyarakat mengikuti pelatihan tata rias ini mampu mendongkrak keberhasilan dan tujuan dari program Anggur Baznas dalam membantu masyarakat tidak mampu yang memiliki keahlian serta keterampilan dibidangnya.
Ia berharap, agar kegiatan ini memiliki keberlanjutan dan menjadi motivasi bagi masyarakat lain untuk bisa mengikuti kegiatan ini.
“Pelatihan tata rias pendaftar ada 100 orang, namun kuota kita baru ada 40 orang. Melihat antusias tersebut mudah-mudahan bisa termotivasi bagi yang lain untuk mengikuti.” tukasnya.
Turut hadir Kepala Bagian Kesra Kabupaten Bekasi, Perwakilan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Dewan Pengawas, Ketua HARPI Kabupaten Bekasi, dan diikuti oleh 40 peserta tata rias dari berbagai wilayah di Kabupaten Bekasi.
Reporter : RSM
Editor : SHN