TAMBUN SELATAN - Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi melaksanakan program “Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Goes to School” di SMAN 5 Tambun Selatan, pada Rabu (7/5).
Kegiatan ini menjadi bagian dari tindak lanjut Keputusan Bupati Bekasi Nomor: HK.02.02/Kep.422-BAPPEDA/2024 tentang Desa/Kelurahan Prioritas Penanganan Intervensi Penurunan Stunting Tahun 2025, yang menetapkan sejumlah wilayah prioritas, termasuk di Kecamatan Tambun Selatan.
Dalam kegiatan tersebut, ratusan siswa mengikuti sesi edukasi gizi, demo pembuatan menu sehat B2SA, tanya jawab interaktif bersama narasumber ahli gizi, hingga pembagian leaflet edukatif. Antusiasme pelajar terlihat tinggi, mencerminkan kebutuhan akan informasi gizi yang lebih dekat dan mudah dipahami.
Ketua TP PKK Kabupaten Bekasi, Marlynda Ade Kuswara, yang turut hadir dan membuka kegiatan secara resmi menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif yang digagas Dinas Ketahanan Pangan tersebut. Hal ini juga menunjukan kontribusi dalam membangun kesadaran gizi sejak usia remaja sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam mencetak generasi sehat, produktif, dan unggul.
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi yang telah menggagas dan menyelenggarakan kegiatan ini. Program B2SA merupakan salah satu langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran gizi masyarakat, khususnya generasi muda, yang merupakan harapan masa depan bangsa,” ujarnya.
Marlynda menekankan pentingnya pola makan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman sebagai fondasi dalam menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Tantangan gizi remaja saat ini, menurutnya, semakin kompleks, mulai dari kebiasaan konsumsi makanan instan, jajanan sembarangan, hingga minimnya pemahaman akan pentingnya asupan nutrisi yang tepat.
Oleh karenanya, ia mengajak semua pihak, mulai dari sekolah, orang tua, hingga pemangku kebijakan daerah, untuk bersama-sama menanamkan budaya makan sehat sejak dini.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap siswa-siswi SMAN 5 Tambun Selatan tidak hanya menjadi lebih sadar akan pentingnya konsumsi makanan yang sehat dan aman, tetapi juga dapat menjadi duta-duta perubahan gaya hidup sehat di lingkungan sekolah maupun keluarga masing-masing,” tambahnya.
Lebih jauh, Marlynda menegaskan komitmen TP-PKK Kabupaten Bekasi untuk terus mendukung program-program peningkatan kualitas sumber daya manusia, salah satunya melalui gerakan konsumsi pangan B2SA. Menurutnya, kualitas gizi sangat menentukan kualitas intelektual dan produktivitas generasi mendatang.
“Kami siap bersinergi dengan sekolah, dinas terkait, dan masyarakat dalam menyukseskan gerakan konsumsi pangan B2SA di semua lapisan. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Kabupaten Bekasi mendapatkan edukasi gizi yang baik, akses pangan yang memadai.” terangnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi, Iman Santoso, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan B2SA Goes To School akan dilaksanakan secara bergilir di berbagai sekolah yang berada di wilayah prioritas stunting selama tahun 2025. Fokus utamanya adalah membentuk kesadaran gizi sejak usia remaja dengan metode edukasi yang komunikatif, aplikatif, dan menyenangkan.
“Edukasi gizi kepada pelajar menjadi langkah preventif yang sangat strategis. Kita tidak hanya bicara soal makanan, tetapi tentang investasi jangka panjang untuk mewujudkan generasi yang bebas stunting, sehat secara fisik dan mental, serta siap berdaya saing di masa depan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Kabupaten Bekasi menargetkan penurunan prevalensi stunting secara bertahap dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan peran pemerintah, masyarakat, dan swasta. Dalam hal ini, sinergi program lintas sektor seperti kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan ketahanan pangan menjadi kunci keberhasilan.
Selain edukasi, kegiatan ini juga memberikan contoh konkret berupa penyajian menu sehat dan terjangkau yang sesuai prinsip B2SA. Menu ini disiapkan oleh tim penyuluh ketahanan pangan dengan bahan-bahan lokal yang mudah diakses di lingkungan rumah tangga.
“Hal ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para siswa untuk mulai mempraktikkan pola konsumsi sehat sejak di rumah, program ini pun turut melibatkan guru-guru sebagai mitra edukatif dengan deklarasi komitmen siswa untuk menerapkan pola makan sehat dan menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing,” ucapnya.
Ke depan, Dinas Ketahanan Pangan juga akan melibatkan komunitas pelajar dan OSIS untuk turut menyuarakan pentingnya konsumsi pangan sehat di media sosial sebagai bagian dari gerakan perubahan perilaku berbasis generasi muda.
“Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemerintah Kabupaten Bekasi berharap angka stunting di wilayahnya dapat terus ditekan, sekaligus menciptakan fondasi kuat dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.” pungkasnya.
Reporter: RSM
Editor: IND