"Kami (Kepala Daerah) diberikan wawasan digital agar mampu jadi penggerak digitalisasi di semua aspek kehidupan. Sudah keharusan bagi kita untuk melek digital dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Pj. Bupati usai menghadiri kegiatan Pembukaan Pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan National University of Singapore, bertempat di Aula Gedung Sate, Bandung, Selasa (4/10).
Sesuai dengan arahan yang diberikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, ia akan berupaya untuk memaksimalkan digitalisasi seluruh program dan kegiatan pemerintahan agar pelaksanaannya dapat lebih efisien, cepat, dan tepat.
"Tadi ada arahan dari Gubernur Jabar, saat ini semua hal bisa didigitalisasi, kecuali kegiatan pribadi. Ini akan jadi acuan kami supaya semua kegiatan bisa dilakukan secara digital karena bisa lebih efisien dan cepat," lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Bekasi sudah mulai melakukan digitalisasi pelayanan masyarakat melalui beragam aplikasi, seperti pada layanan perizinan, pemberian rekomendasi, serta transaksi pembayaran pajak. Selanjutnya, ia akan mulai melakukan digitalisasi pada sistem transportasi, pelayanan kesehatan dan pendidikan yang sejalan dengan implementasi penyelenggaraan Smart City di Kabupaten Bekasi.
"Di Kabupaten Bekasi proses digitalisasinya sudah sejak lama, melalui aplikasi pemberian informasi maupun layanan-layanan. Ini akan dilanjutkan lagi pengembangannya, apalagi kita sudah menyusun Masterplan Smart City Kabupaten Bekasi," tambahnya.
Selain itu, ia juga akan melakukan digitalisasi pada layanan-layanan rutin, sehingga nantinya para pegawai yang selama ini mengerjakan pelayanan rutin dapat mulai melakukan pekerjaan lainnya yang sifatnya lebih dinamis, membutuhkan kerativitas, dan inovasi. Hal itu bertujuan agar kapasitas sumber daya manusia di Pemkab Bekasi dapat lebih berkembang dan tereksplorasi.
"Untuk hal-hal rutin seperti pengaduan atau surat menyurat akan kita gantikan dengan mesin atau aplikasi, sehingga para pegawai yang selama ini mengerjakan hal rutin akan digeser ke pekerjaan yang sifatnya lebih dinamis, membutuhkan kreativitas, dan inovasi," tutupnya.
Senada dengan hal tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, ingin seluruh daerah di Jawa Barat memiliki keseragaman aplikasi atau penerapan teknologi yang sama dalam memecahkan setiap permasalahan yang ada. Oleh sebab itu, para Kepala Daerah sebagai pengambil keputusan dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat.
"Kita punya masterplan digital west java. Harusnya ada keseragaman aplikasi yang dipakai untuk setiap permasalahan. Jangan semua daerah buat aplikasi sendiri-sendiri untuk masalah yang sama," terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kemenkominfo, Hadi Budiarto, yang mewakili Menteri Kominfo menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar para pimpinan mampu memanfaatkan teknologi informasi dalam melakukan pelayanan publik yang optimal, serta dapat menjalankan sistem pemerintahan yang berbasis elektronik.
"Saat ini kita memasuki era revolusi industri 4.0, para pimpinan diharapkan mampu memanfaatkan dan menguasai teknologi informasi dan komunikasi untuk lakukan pelayanan publik yang optimal," ucapnya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Gubernur Jawa Barat, Sekretaris Daerah Jawa Barat, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kemenkominfo, Plt. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemenkominfo, Kepala BPSDM Jawa Barat, Representatif dari National University of Singapore, serta Bupati/Walikota se-Jawa Barat.
Reporter: ind
Editor: fiu