Web Resmi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Bekasi

05 Juni 2025 - 05:09:15 | 26

Dukung Arahan Presiden, Pemkab Bekasi Dorong Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan

admin

CIKARANG UTARA - Pemerintah Kabupaten Bekasi menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Hal ini tercermin dalam kehadiran Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, bersama Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, dan Wakapolres Metro Bekasi, yang mengikuti kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II secara virtual di Polres Metro Bekasi, pada Rabu (5/6). 


Kegiatan ini tersambung langsung dengan acara yang digelar di Dusun Kandasan, Desa Bange, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, dan dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto bersama sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, serta Menteri Perdagangan Budi Santoso. Panen raya jagung ini pun digelar serentak secara hybrid oleh 36 provinsi di seluruh Indonesia. 


Selain memimpin kegiatan panen, Presiden Prabowo juga meresmikan pembangunan 18 gudang penampungan hasil jagung dari kelompok petani binaan Polri, pabrik dryer jagung, serta melepas ekspor perdana hasil panen ke Kuching, Malaysia, yang merupakan sebuah simbol konkret bahwa Indonesia bukan hanya menargetkan swasembada pangan, namun juga sedang menapaki jalan menuju kedaulatan ekspor pangan.


Menanggapi arahan Presiden RI, Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bekasi siap berkontribusi aktif dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.


“Kita akan mengikuti arahan pusat. Ketahanan pangan adalah pondasi kemakmuran. Di Kabupaten Bekasi, pertanian bukan sekadar sektor pendukung, tetapi juga potensi penyerapan tenaga kerja dan sumber penghasilan masyarakat,” tutur Wabup Asep.


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Kabupaten Bekasi memiliki total sekitar 57.000 hektare lahan pertanian. Dari jumlah tersebut, sekitar 35.000 hektare tergolong produktif, sementara sisanya dalam kondisi tidak produktif. Pihaknya saat ini, sedang memetakan potensi konversi lahan-lahan tidur tersebut menjadi lahan produktif, melalui penanaman jagung, sistem irigasi sawah, dan tanaman pangan lainnya.


Guna mendukung program ini, Kabupaten Bekasi juga merancang pembangunan sumur satelit bertenaga surya di sejumlah wilayah yang kerap mengalami kekeringan. Infrastruktur irigasi ini diharapkan mampu menjawab tantangan perubahan iklim yang berdampak pada kontinuitas produksi pertanian. Tidak hanya itu, pemerintah daerah turut mengakselerasi pembangunan jalan usaha tani. 


“Akses jalan menuju lokasi pertanian akan kami perbaiki agar petani mudah mengangkut hasil panen dan distribusi bibit. Sehingga lebih cepat dalam mengambil hasil pertaniannya,” ungkapnya.


Pemerintah Kabupaten Bekasi juga tengah berkoordinasi erat dengan DPRD Kabupaten Bekasi dalam rangka penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Kebijakan ini akan menetapkan ribuan hektar lahan yang tidak boleh dialihfungsikan, sebagai bentuk komitmen menjaga stabilitas produksi pangan jangka panjang.


Sejalan dengan kebijakan tersebut, perizinan untuk pengembangan kawasan pemukiman baru saat ini ditangguhkan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam merespon arahan Gubernur Jawa Barat, untuk mengerem alih fungsi lahan secara masif yang dapat mengancam ketahanan pangan lokal.


“Dengan langkah konkret yang telah dan sedang diambil, Kabupaten Bekasi siap menjadi salah satu wilayah penyangga pangan nasional, khususnya dalam komoditas jagung, dan melalui kolaborasi lintas sektor, optimis menjadi contoh daerah yang berhasil menyeimbangkan pembangunan dengan ketahanan pangan.”tukasnya.


Disamping itu, Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kolaborasi lintas sektor yang telah terjalin—khususnya peran aktif Polri dalam mendampingi kelompok tani serta mendorong program ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.


Presiden menegaskan bahwa swasembada pangan bukan sekadar tujuan sektoral, melainkan fondasi utama dari kedaulatan dan kemerdekaan sebuah bangsa. Oleh karena itu, Presiden Prabowo pun mendorong agar seluruh provinsi di Indonesia menargetkan pencapaian swasembada pangan secara merata. Setiap pulau, imbuhnya, harus mampu berdiri mandiri dan tidak bergantung pada distribusi pangan lintas wilayah.


“Visi ini hanya dapat terwujud dengan semangat gotong royong, modernisasi pertanian, serta sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan unsur keamanan yang turut mengambil bagian dalam pembangunan sektor strategis ini.” terangnya.


Sementara itu, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menjelaskan panen ini dilakukan untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.


“Polri menargetkan penanaman jagung di lahan satu juta hektare hingga 2025, dengan potensi panen 4 hingga 10 juta ton,” ujarnya. 


Dari seluruh lahan yang tersedia tersebut, Polri telah memberdayakan 136.563 kelompok tani di seluruh Indonesia untuk turut serta mengelola lahan siap tanam. Hasilnya, panen raya jagung kuartal I mencapai 118.975 ton pada lahan seluas 16.656 hektar. Kemudian, hasil panen raya kuartal II mencapai 1,78 sampai dengan 2,54 juta ton.


“Kami telah memberdayakan lebih dari 136 ribu kelompok tani. Hasilnya, panen jagung kuartal I mencapai hampir 119 ribu ton, dan kuartal II diperkirakan tembus hingga 2,5 juta ton.” tutupnya.


Reporter: RSM

Editor: IND

Berita Populer
Agenda
Layanan Online