Web Resmi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Bekasi

27 Juni 2022 - 18:45:24 | 249

Forum Pengurangan Resiko Bencana Kabupaten Bekasi Resmi Dibentuk

admin
CIKARANG PUSAT - Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, menggelar rapat Pembentukan dan Pengelolaan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Tingkat Kabupaten Bekasi, yang berlangsung di Aula KH. Noer Ali, Gedung Bupati Bekasi, Cikarang Pusat, Senin (27/6). 

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, yang bertujuan sebagai upaya bersama dalam menginisiasi dan mengembangkan FPRB yang sudah terbentuk di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Forum ini melibatkan kolaborasi pentahelix dalam keanggotaannya, guna mewujudkan partisipasi masyarakat Kabupaten Bekasi dalam penanggulangan bencana daerahnya.  

“Hari ini kami memfasilitasi pembentukan FPRB, forum ini adalah wadah partisipasi seluruh elemen masyarakat Bekasi yaitu pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, media dan komunitas peduli lingkungan, yang kita himpun supaya memiliki rencana bersama dan implementasinya dalam rangka pengurangan resiko bencana di Kabupaten Bekasi,” ujar Dani.

Dirinya menyampaikan, pembentukan FPRB menjadi peran penting karena mengarah kepada manajemen bencana yang memiliki tiga siklus, yakni pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Sehingga, BPBD  mampu menjalankan tugasnya untuk mensosialisasikan dan mengkoordinasikan kondisi tersebut, guna membentuk upaya pencegahan dan kesiapsiagaan yang bertujuan mengurangi resiko bencana.

“Kenapa ini penting, karena menyangkut manajemen bencana yang memiliki tiga siklus, dan BPBD itu mempunyai tugas mengkoordinasikan ketiga kondisi tersebut, untuk menyelenggarakan upaya-upaya pra bencana dalam pencegahan dan kesiapsiagaan,” ucapnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan FPRB merupakan mitra dari BPBD yang sekaligus difasilitasi penuh oleh BPBD, mulai dari sekretariat, pertemuan dan kegiatan-kegiatannya. Ia menginginkan adanya pembentukan FPRB di tingkat kecamatan dan desa, dengan program Desa Tangguh Bencana (Destana).

“FPRB ini mitra dari BPBD, yang juga akan difasilitasi penuh mulai dari sekretariat, pertemuan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Bukan hanya ditingkat Kabupaten, tapi nanti ada dari kecamatan dan desa namanya “Desa Tangguh Bencana” dan motorik penggeraknya FPRB atau bisa juga dibentuk satgas,” katanya.

Ia mengungkapkan, saat ini Kabupaten Bekasi perlu memperhatikan keadaan lingkungan atau sungai yang perlu dilakukan oleh semua pihak untuk mengurangi resiko banjir, abrasi, longsor, dan kebakaran agar dapat dikelola dengan baik.

“Forum ini dibuat untuk itu semua. Kita bicarakan untuk membuat langkah aksi, agar upaya yang sekarang sudah dilakukan bisa saling menguatkan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Henry Lincoln, mengatakan bahwa FPRB sudah dicanangkan dengan tim formatur yang ada di tingkat Kabupaten dan akan dilanjutkan di tingkat kecamatan dan desa.

"Harapannya setiap tahun kejadian bencana pasti ada, dengan adanya forum ini indeks bencana kita berkurang. Kita harapkan nanti semua desa bisa tuntas semua.” ujarnya.

Untuk diketahui, FPRB melibatkan peran masyarakat (pentahelix) yang terdiri dari perwakilan dunia usaha, akademisi, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, media massa, serta relawan penanggulangan bencana. 

Reporter: RSM
Editor: fiu
Berita Populer
Agenda
Layanan Online