KAB. BANDUNG BARAT - Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, akan melaksanakan arahan Gubernur Jawa Barat dalam menjaga inflasi didaerah masing-masing menjelang Ramadan dan Idul Fitri, serta memastikan neraca pasokan pangan tercukupi. Mengingat, bahan pangan akan meningkat tajam dan dikhawatirkan mengalami kekurangan pasokan akibat cuaca ekstrem yang menyebabkan gagal panen.
“Menjelang Ramadan dan Idul Fitri, Pak Gubernur tadi mewanti-wanti agar para Kepala Daerah mencermati neraca pangan didaerah masing-masing,” ujarnya, saat menghadiri kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Jawa Barat, yang digelar di Mason Pine Hotel, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (16/3).
Agenda tersebut merupakan bagian dari kegiatan Forum Koordinasi Pembangunan Daerah (Kopdar) Jawa Barat Tahun 2023, yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan menghadirkan para Kepala Daerah dari 27 Kota/Kabupaten se-Jawa Barat.
Pj. Bupati Bekasi menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan terus meningkatkan bidang sektor pertanian dalam memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami berbagai sayur mayur, sebagai salah satu upaya meningkatkan ketahanan dan cadangan pangan di Kabupaten Bekasi.
“Kebijakan mengenai pemanfaatan lahan tidur akan terus dijalankan, dan mendorong lahan-lahan yang tidak produktif ini bisa dimanfaatkan menjadi urban farming.” tuturnya.
Selain menyeimbangkan supply dan demand, dirinya menjelaskan bahwa ongkos pengangkutan akan disubsidi menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sebagai upaya pengendalian inflasi.
“Ongkos pengangkutan akan disubsidi dengan dana yang diambil dari BTT jika memang kenaikan harga akibat ongkos angkut itu.” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menuturkan bahwa dalam mengantisipasi kenaikan harga dapat dilakukan pemanfaatan lahan kosong, untuk menjaga ketersediaan produksi pangan agar tidak langsung membeli ke provinsi lain, apalagi impor dari luar negeri.
"Kalau produksinya aman, harga tetap naik, berarti sistem dagangnya. Tadi sudah disepakati, akan dirilis daerah mana yang surplus, komoditas apa, daerah mana yang defisit.” jelasnya.
Reporter : RSM
Editor: fiu