"Pemkab Bekasi akan berkomitmen menjaga kekondusifan yang tercipta di Kabupaten Bekasi agar terlaksananya semua aspek produksi di kawasan industri," kata Pj. Bupati saat memberikan sambutan.
Hal tersebut dikarenakan kawasan industri di Kabupaten Bekasi telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional, mengingat Kabupaten Bekasi telah menjadi daerah dengan capaian realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat, bahkan sampai di tingkat nasional. Terbukti pada tahun 2021, Pemkab Bekasi berhasil meraih Peringkat 1 Nasional Tingkat Kabupaten/Kota atas capaian realisasi investasinya.
"Kabupaten Bekasi bisa dikatakan surga investasi. Pada 2021, realisasi investasi kita mencapai 43,26 triliun. Sedangkan tahun 2022 ini, pada triwulan pertama realisasi investasi telah mencapai 16,54 triliun, dan jika stabil dan meningkat, maka akhir tahun bisa mencapai 45-50 triliun," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dengan berdirinya berbagai perusahaan berskala internasional di Kabupaten Bekasi, seluruh unsur termasuk pemerintah dan masyarakat harus ikut menjaga citra baik tersebut, sehingga ke depannya akan lebih banyak lagi perusahaan yang memutuskan untuk berinvestasi di Kabupaten Bekasi.
"Ini menjadi tanggung jawab Pemkab Bekasi dan masyarakat menjaga citra baik Kabupaten Bekasi, agar ke depan lebih banyak lagi pabrik-pabrik di Kabupaten Bekasi," tuturnya.
Selain itu, Pemkab Bekasi akan segera menyesuaikan kompetensi pegawai yang dibutuhkan PT. Kohler Manufacturing Indonesia dengan pelatihan kerja yang dimiliki, agar penyerapan tenaga kerja lokal asal Kabupaten Bekasi dapat terlaksana.
"Pada tahap awal ini masih dibutuhkan yang berkemampuan tinggi, tapi tahap berikutnya kami akan menyesuaikan kebutuhan kompetensi dengan pelatihan yang kami miliki sehingga tenaga kerja lokal bisa terserap," tambahnya.
Terkait rencana inisiasi pengembangan air bersih dan sanitasi yang akan dikembangkan oleh PT. Kohler Manufacturing Indonesia, ia berharap agar rencana tersebut dapat dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bekasi, karena masih terdapat desa yang membutuhkan dukungan tersebut.
"Terkait pengembangan inisiatif air bersih dan sanitasi, kami siap berkolaborasi. Di kawasan industri memang kondisinya sudah memadai, tapi di luar kawasan masih ada desa yang belum memadai dan membutuhkan dukungan," harapnya.
Sementara itu, Plt. Direktur Jendral Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian RI, Ignatius Warsito, menyampaikan apresiasinya karena PT. Kohler Manufacturing Indonesia telah bersinergi dalam membangun iklim usaha dan merealisasikan investasinya di Indonesia.
"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasinya karena telah bersinergi bersama dalam membangun iklmi usaha dan merealisasikan investasi di Indonesia," ujarnya.
Kementerian Perindustrian RI siap memberikan dukungan dan fasilitasi upaya PT. Kohler Manufacturing Indonesia agar menghasilkan produk yang dapat memiliki daya saing tinggi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi dapat menjadi pemain utama di pasar regional dan global.
"Saya harap pabrik ini dapat beroperasi dengan optimal sehingga menghasilkan produk yang memiliki daya saing tinggi dan menjadi pemain utama di pasar regional hingga global," pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Direktur Jendral Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian RI, Ignatius Warsito, serta Presiden dan CEO Kohler Company, K. David Kohler, beserta jajarannya.
Reporter: ind
Editor: fiu