"Saya periksa di Kabupaten Bekasi ada kenaikan harga kedelai, ditambah ada kenaikan BBM jadi ada kenaikan biaya transportasi. Ada juga cabai yang belum naik, tapi masa panennya akan berakhir sehingga dikhawatirkan akan ada kelangkaan," tuturnya usai memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bekasi, di Ruang Rapat Bupati, Gedung Bupati Bekasi, Senin (3/10).
Berdasarkan hal tersebut, ia memutuskan untuk melakukan pendampingan kepada para petani dalam menanam produk tersebut, dan memastikan bahwa petani akan mendapatkan pembeli. Selain itu, Pemkab Bekasi akan mencari sumber penghasil produk pangan dari wilayah-wilayah lain untuk bekerja sama memasok produknya di Kabupaten Bekasi.
"Jadi ini kita carikan solusinya. Selain ketersediaan barang dan subsidi, kita juga ada petani lokal kedelai yang perlu pendampingan dan kepastian membelinya. Sedangkan untuk cabai, kita cari sumber dari wilayah lain supaya kita lakukan pengadaan kerja samanya," lanjutnya.
Terkait ketersediaan beras, saat ini Kabupaten Bekasi masih memiliki ketersediaan yang cukup, meskipun telah menipis. Untuk mengantisipasi, ia berencana membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terkait pangan yang fungsinya untuk memastikan kebutuhan pangan di Kabupaten Bekasi selalu terpenuhi.
"Terkait beras, saat ini masih surplus tapi sudah menipis, sementara panen masih lama. Mungkin ke depan perlu bentuk BUMD pangan. Jika komoditas berkurang kita cari dari wilayah lain sehingga kebutuhan pangan selalu terpenuhi," katanya.
Untuk dapat mendukung langkah tersebut, menurutnya petani lokal juga harus didukung dari sisi lahan pertanian yang dijaga dengan irigasi maupun bantuan-bantuan subsidi, serta mendorong petani agar dapat melakukan penanaman pangan dengan jarak waktu tertentu. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan pasokan pangan dari dalam wilayah sendiri tanpa harus mengandalkan dari luar wilayah.
"Petani lokal perlu didorong lahan pertaniannya yang harus dijaga dengan irigasi dan bantuan subsidi. Kita juga coba dorong petani monokultur untuk diseling penanaman pangannya, sehingga kita bisa punya pasokan dari dalam, tidak hanya andalkan dari luar," ucapnya.
Setelah memaparkan hal tersebut, ia menginstruksikan kepada TPID Kabupaten Bekasi untuk melakukan rapat rutin guna memantau kesepakatan yang telah dibuat dan memastikan apakah langkah tersebut telah berjalan dengan baik. Ia ingin memastikan langkah yang diambilnya telah tepat untuk menghindari adanya kelangkaan produk pangan di masyarakat.
"Jangan tunggu barang langka baru bergerak. Makanya saya pimpin rapat ini dan akan dirutinkan untuk memantau instruksi, langkah, dan antisipasi dijalankan atau tidak. Nanti dari situ kita akan tahu mana solusi yang berjalan mana yang tidak," tutupnya.
Reporter: ind
Editor: fiu