CIKARANG PUSAT - Mengantisipasi resiko bencana banjir yang terjadi pada musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Bekasi menggelar Rapat Koordinasi Siaga Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Bekasi Tahun 2023, bertempat di Ruang Rapat Gedung BPBD Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat, pada Rabu (15/11).
Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, menjelaskan pada rapat tersebut berbagai instansi pemerintah dan dunia usaha akan dikonsolidasikan untuk melakukan kesiapsiagaan dengan mengidentifikasi sumber daya, personil, peralatan, dan logistik yang dapat digunakan untuk menanggulangi bencana banjir.
“Yang disiapkan pertama kita konsolidasikan berbagai instansi untuk melakukan kesiapsiagaan, lalu kita akan menyusun rencana aksinya,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikannya bahwa Pemkab Bekasi terus mendorong upaya pencegahan dan pengurangan resiko bencana banjir, diantaranya dengan melakukan normalisasi 42 sungai yang sudah dilakukan sejak awal tahun 2023.
Selain itu pihaknya juga telah memperbaiki dan memastikan embung-embung yang menjadi tanggung jawab pemerintah maupun swasta berfungsi dengan baik.
“Jadi memang kita di mitigasi ini juga terus kita dorong, karena mitigasi sekarang menjadi paradigma baru. Kita jangan hanya fokus bencana terjadi baru bergerak, justru di pencegahan dan pengurangan resiko bencana,” lanjutnya.
Ia juga mendorong masyarakat untuk membuat sumur resapan dan menanam pohon penghijauan, serta mengembangkan program padat karya selokan rumah warga yang diharapkan dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penanggulangan bencana banjir.
“Lalu padat karya akan kita kembangkan untuk saluran-saluran di depan rumah karena kesadaran masyarakat belum tinggi untuk secara aktif membersihkan itu, jadi kita coba stimulus dengan program padat karya,” jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, bahwa BPBD Kabupaten Bekasi telah mempersiapkan 8 gudang di beberapa wilayah yang dapat diaktifkan guna membantu menyimpan dan menyalurkan perlengkapan saat penanggulangan bencana. Nantinya, wilayah yang terkena banjir dengan kondisi yang parah akan dijadikan prioritas untuk penanganan.
“Kita koordinasi sambil kita bentuk klaster logistik sehingga nanti dalam penanganan seandainya terjadi bencana banjir maka penanganannya bisa lebih sesuai,” tuturnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, Kepala Baznas Kabupaten Bekasi, narasumber yang berasal dari BPBD Provinsi Jawa Barat, serta pihak-pihak terkait.
Reporter: ind
Editor : shn
