Dalam wawancaranya, Pj. Sekda Herman menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi akan membuatkan sumur bor sebagai solusi alternatif sementara agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan air bersih.
"Pemerintah jelas sangat peduli terhadap kekeringan yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi. Karena itu kita akan membuatkan sumur bor, namun perlu ada kajian untuk mengetahui layaknya berapa meter kedalaman sumur bor, agar airnya bisa dikonsumsi,” terang Herman.
Dirinya menambahkan, sambil menunggu kajian mengenai pembuatan sumur bor, Pemkab Bekasi akan memberikan solusi sementara dengan memberikan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) ke beberapa wilayah yang mengalami kekeringan.
"Dalam kondisi darurat seperti ini, kebutuhan masyarakat akan air bersih dibeberapa wilayah yang mengalami kekeringan sangat diperlukan, untuk itu Pemkab Bekasi akan menurunkan Pamsimas untuk terus kita jalankan. Nanti dari beberapa dinas atau mungkin beberapa kecamatan yang ada LO-nya di wilayah, mungkin bisa membantu kondisi masyarakat yang kekurangan air bersih.” Ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi 1 DPRD Jawa Barat, Syahrir mengatakan, tekait sumur bor pihaknya sudah menurunkan tim Geologi Jawa Barat untuk mengkaji beberapa hal. Karena sumur buatan warga sedalam 20 meter tak lagi mampu menghasilkan kualitas air yang layak untuk dikonsumsi.
"Dalam mengkaji hal tersebut, kita sudah turunkan ada dari Geologi Jawa Barat untuk melihat masukannya seperti apa, karena mengenai kedalaman 60 meter ataupun hal lainnya, perlu adanya studi kasus atau studi kelayakannya," ujarnya.
Syahrir menambahkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Bekasi terkait izin pengeboran dan yang lainnya secara resmi.
"Nanti kita coba fasilitasi semuanya, untuk kebutuhan air bisa ditangani sebelum aliran sungainya normal, dan rencananya nanti kita akan buatkan dua sumur.” Katanya.
Reporter : atn
Editor : shn