CIKARANG UTARA - Pemerintah Kabupaten Bekasi terus mendorong kesadaran masyarakat dan dunia usaha akan pentingnya kebersihan dan pengolahan sampah, dengan memaksimalkan keberadaan Bank Sampah dan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS-3R) yang dinilai cukup efektif sebagai solusi mengatasi krisis sampah.  

"Intinya kita membangun kesadaran sense of crisis karena Kabupaten Bekasi ini adalah darurat sampah," ujar Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, pada kegiatan Talkshow Darurat Sampah yang digelar di Hotel Grand Cikarang, Kecamatan Cikarang Utara, Rabu (23/11). 

Menurutnya, ada tiga kedaruratan sampah yang perlu penanganan segera, seperti sampah di sungai, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) liar, serta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng yang sudah melebihi kapasitas. 

"Tiga hal itu jadi masalah sehingga harus ada penanganan yang segera. Untuk itu, saya mengajak peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam menangani permasalahan sampah yang ada di Kabupaten Bekasi," ucapnya. 

Usai menghadiri kegiatan talkshow darurat sampah, Dani Ramdan bergegas meninjau lokasi TPST-3R yang berlokasi di Desa Mekarmukti, Cikarang Utara. Peninjauan tersebut untuk memastikan bahwa pengolahan sampah tidak harus bau, salah satunya dengan hadirnya pengolahan bank sampah di tingkat RW. 

"Pengolahan bank sampah ini bisa jadi nasabah, yang nantinya dapat ditukar dengan uang agar bisa menambah ekonomi masyarakat," katanya. 

Selain itu, dirinya juga menilai Pengolahan Daur Ulang (PDU) tersebut bisa menjadi pilot project atau percontohan dengan adanya bank sampah induk di tingkat kecamatan. 

"Saya lihat dua PDU tadi lahannya sangat luas, dan kapasitasnya masih bisa ditingkatkan lagi. Saya juga melihat ada beberapa area yang masih bisa ditingkatkan, terutama untuk pengolahan magot," imbuhnya.  

Terakhir, Dani menyampaikan pihaknya juga akan membangun TPST yang akan diintregrasikan dengan PDU di 23 titik di setiap kecamatan. 

Reporter : atn

Editor: fiu