CIKARANG PUSAT - Pemerintah Kabupaten Bekasi mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk warga terdampak banjir besar dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bencana tersebut menimbulkan kerusakan signifikan, memaksa ribuan warga mengungsi, dan meninggalkan berbagai tantangan kondisi darurat, mulai dari keterbatasan logistik hingga kebutuhan air bersih. Situasi ini memantik gelombang kepedulian dari berbagai daerah, termasuk Bekasi, yang segera mengirimkan dukungan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Endin Samsudin, hadir langsung meninjau kesiapan bantuan di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi pada Kamis (4/12). Dalam kesempatan itu, ia memastikan seluruh bantuan dapat diberangkatkan sesegera mungkin, mengingat kondisi yang dihadapi masyarakat Sumatera sangat memprihatinkan.
“Melihat situasi di Sumatera, kita semua tentu merasa terpanggil. Karena itu, kami memastikan bantuan ini segera tersalurkan. Ada saudara-saudara kita di sana yang sangat membutuhkan, dan kita ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri,” ujar Endin.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) telah menyalurkan bantuan awal berupa uang tunai senilai Rp200 juta. Dana tersebut sudah diserahkan dan kini digunakan untuk kebutuhan mendesak warga terdampak banjir, seperti logistik dan pemenuhan kebutuhan dasar di pos-pos pengungsian.
Tidak berhenti pada bantuan tunai, posko BPBD Kabupaten Bekasi juga sejak kemarin menerima aliran bantuan lanjutan dari perangkat daerah, kecamatan, para pengembang, serta masyarakat. Bantuan yang masuk meliputi sembako, air mineral, makanan siap saji, perlengkapan kebersihan, hingga kebutuhan harian lainnya. Setiap bantuan dicatat dan dipilah untuk memastikan penyaluran tepat sasaran.
Laporan dari posko menunjukkan bahwa sejumlah dinas dan kecamatan se-Kabupaten Bekasi telah datang membawa bantuan tanpa menunggu instruksi formal. Gerakan spontan ini, menurut Sekda, menjadi bukti kuat bahwa rasa kemanusiaan mampu menyatukan banyak pihak, terutama ketika masyarakat di daerah lain sedang mengalami kondisi terpuruk.
“Mereka datang dengan sendirinya. Ini bukan karena perintah, tetapi karena hati mereka tergerak. Kita semua merasakan bahwa bencana seperti ini bisa terjadi di mana saja, dan ketika terjadi di Sumatera, kita ikut merasakan,” tutur Endin.
Rencananya, seluruh bantuan yang telah terkumpul akan disalurkan secara bertahap melalui koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mekanisme ini dilakukan agar distribusi berjalan terarah, menjangkau wilayah terdampak dengan kebutuhan paling darurat.
Endin berharap bantuan dari Kabupaten Bekasi, baik dalam bentuk uang tunai maupun logistik, dapat sedikit meringankan beban masyarakat yang tengah dilanda duka. Ia menekankan bahwa apa pun bentuk bantuan—besar atau kecil—mengandung makna tersendiri ketika diberikan dengan keikhlasan.
“Semoga apa yang kita kirimkan ini bisa menjadi penguat bagi mereka. Kita tahu bahwa bantuan tidak bisa menghapus seluruh rasa kehilangan, tapi setidaknya bisa membuat mereka merasa tidak sendirian dalam menghadapi masa sulit ini,” imbuhnya.
Di akhir peninjauan, Sekda juga mengingatkan masyarakat Kabupaten Bekasi untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprediksi masih terjadi di sejumlah wilayah Jawa Barat. Ia meminta warga memperhatikan kondisi lingkungan, saling mengingatkan, dan segera melapor jika menemukan potensi bencana di sekitar mereka.
Aktivitas di posko BPBD Kabupaten Bekasi pun masih terus berlangsung. Relawan, aparatur, dan warga terlihat bergotong royong menyusun bantuan, memeriksa kondisi logistik, dan menyiapkan pemberangkatan. Dari Bekasi, bantuan itu akan segera bergerak menuju Sumatera—membawa harapan, ketabahan, dan pesan bahwa dalam situasi apa pun, empati dan persaudaraan selalu menemukan jalannya.
Reporter: RSM
Editor: IND
