JAKARTA - Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bekasi, melakukan audiensi dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Air Tanah dan Baku Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, terkait upaya penanganan permasalahan air baku Perumda Tirta Bhagasasi, yang berlangsung di Ruang Rapat Paselloreng, pada Senin (12/2).
Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bekasi memaparkan beberapa permasalahan yang kerap terjadi mengenai kebutuhan air baku, pencemaran air Kali Bekasi, serta perizinan Surat Izin Pengusahaan Sumber Daya Air (SIPSDA) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
Menurut Dani, dalam situasi saat ini ketersediaan kapasitas cakupan layanan air bersih PDAM masih diangka 40 persen, dengan kebutuhan air baku sebanyak 4.600 liter/detik. Hal tersebut menyebabkan sebagian besar wilayah Utara seperti di Babelan dan Tarumajaya terbilang cukup minim cakupan layanan air bersihnya.
Untuk itu, sebagai langkah jangka pendeknya PemkabBekasi bersama Perumda Tirta Bhagasasi meminta kepada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Air Tanah dan Baku untuk diberikan pasokan air baku yang berasal dari saluran Tarum Barat dan Bendung Palanta.
“Untuk pengolahan air di Babelan sampai Tarumajaya selalu mengalami masalah terutama musim kemarau karena debit air dari Bendung Nowo selalu turun drastis dan dari hulunya sudah sangat tercemar, maka kami minta pasokan air agar PDAM bisa mengolahnya,” ucapnya.
Pasokan dari Tarum Barat dan Bendung Palanta dijelaskan Pj. Bupati ini sekiranya dibutuhkan 5 liter/detik guna memenuhi cakupan layanan di Babelan hingga Tarumajaya karena saat ini hanya 2 liter per/detik.
“Kami tetep mendesak demi kebutuhan masyarakat untuk meminta pasokan air sebanyak 5 liter/detik karena untuk saat ini hanya 2 liter/detik, kurang 3 liter,” jelasnya.
Khusus untuk wilayah Tarumajaya, Dani juga menuturkan dalam rencana jangka panjang tersapat penambahan air baku yang berasal dari SPAM Jatiluhur 1 sebanyak 100 liter/detik dan Bendungan Cibeet sebanyak 3000 liter/detik.
“Nanti ada tambahan untuk wilayah Tarumajaya dari SPAM Jatiluhur 1, kemudian kalau Bendungan Cibeet sudah terbangun pun bisa ditambah pasokannya. Namun itu adalah rencana jangka panjang, untuk sekarang kita masih meminta KemenPUPR.” tukasnya.
Reporter : RSM
Editor : shn