Web Resmi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Bekasi

06 Mei 2024 - 05:30:47 | 240

Pemkab Bekasi Perkuat Dukungan Peduli Thalasemia

admin

CIKARANG SELATAN - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan Thalasemia Sedunia Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Bekasi menggelar seminar kesehatan bertajuk "Bergerak Bersama Semarakan Merdeka Belajar Melalui Sekolah Sehat". Bertempat di Kampus Paramadina, Distrik 2 Cikarang Selatan, Senin (6/5). 


Kegiatan ini dihadiri oleh Pj. Bupati Bekasi, Bunda Forum Anak Kabupaten Bekasi, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Camat Cikarang Selatan, Rektor Universitas Paramadina, Pembina Yayasan Thalasemia Indonesia Cabang Bekasi, Pengurus TP UKS Kecamatan Cikarang Selatan, serta Ketua Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassaemia Indonesia (POPTI) cabang Bekasi. 


Dalam kesempatan tersebut, Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk mendukung dan peduli terhadap penderita thalasemia dengan meningkatkan alokasi APBD bagi para penyandang thalasemia di Kabupaten Bekasi. 


"Komitmen dan bukti nyata kepedulian Pemkab Bekasi terhadap penyandang thalasemia ini adalah dengan peningkatan anggaran, dimana sebelumnya di tahun 2021 anggaran hanya 600 juta, dinaikkan menjadi 1 miliyar sekarang menjadi 2 miliyar," jelasnya. 


Selain itu, pihaknya terus memperkuat peralatan transfusi darah melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi, sehingga PMI Kabupaten Bekasi menjadi salah satu unit transfusi darah terbaik dalam hal pengolahan darah baik untuk kebutuhan thalasemia maupun yang lainnya. 


"Karena untuk kebutuhan thalasemia darahnya memang sangat khusus diambil darah merahnya dan itu butuh alat yang cukup mahal. Dan itu kita bantu melalui peralatannya," katanya. 


Dirinya juga mengajak semua pihak agar dapat menyampaikan kepada masyarakat luas mengenai pentingnya mencegah penyakit thalasemia dengan disertai menjaga pola hidup sehat. Karena menurutnya penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan skrining diawal. 


"Thalasemia ini penyakit genetik keturunan dari pasangan orang tua penderita thalasemia, cara pencegahannya adalah sebelum pernikahan jadi harus di skrining. Sehingga kalau dia pembawa thalasemia mungkin ada treatment misalnya dengan bayi tabung sehingga bayinya tidak terkena penyakit thalasemia," tuturnya. 


Terakhir, Ia pun memberikan apresiasi kepada pendonor darah dan juga penggiat Donasi Anak Sehat Thalasemia (Doa Sehati). Serta apresiasi adanya inovasi aksi anak sebagai pelopor duta kesehatan kusta sekolah di ajang nasional dan internasional. 


"Semoga apa yang dilakukan dapat menginspirasi banyak orang sehingga akan lebih banyak lagi pelopor-pelopor dan ikut terlibat dalam melakukan perubahan yang lebih baik lagi," pungkasnya.  


Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi, Iis Sandra Yanti menyampaikan, seminar ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat serta pencegahan penyakit thalasemia di Kabupaten Bekasi.


Dirinya menjelaskan, seminar yang diikuti 115 guru pendidik secara tatap muka dan 1.200 guru secara zoom meeting, dan 38 pendonor darah di Kabupaten Bekasi ini, akan diberikan berbagai informasi mengenai Penyakit Thalasemia, serta cara pencegahannya karena Thalasemia merupakan penyakit keturunan (kelainan genetik) akibat kelainan sel darah merah. 


"Saya berharap acara ini dapat meningkatkan kepedulian dan menyebarkan edukasi untuk layanan penyandang thalasemia sehat dan bahagia," katanya. 


Dalam kegiatan tersebut juga turut dilakukan deklarasi bersama peduli thalasemia menuju kabupaten bekasi layak anak. Serta pemberian piagam penghargaan kepada Bunda Thalasemia, Ria Sabaria Dani Ramdan atas kepedulian kepada anak-anak thalasemia di Kabupaten Bekasi. 


Reporter : atn

Editor: shn

Berita Populer
Agenda
Layanan Online