12 Juli 2021 - 16:00:04 | 1338
CIKARANG UTARA - Prosesi pemakaman Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja berlangsung dengan khidmat dan dilakukan dengan menggunakan protokol Covid-19.
Bupati dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di kediamannya, yang berlokasi di Kampung Lemah Abang Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Senin (12/7). Almarhum disalatkan di pelataran Masjid Al-Wahid dengan protokol kesehatan. Pada saat disalatkan, jenazah masih tetap di dalam mobil, dan hanya pintu belakang yang terbuka.
Sebelumnya, dikabarkan almarhum menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (11/7) sekitar pukul 21.30 WIB, saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Siloam Hospital Tangerang Banten.
"Kami dari keluarga mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan beliau dalam memimpin Kabupaten Bekasi, semoga pak Eka husnul khotimah," ujar dr. Asep Surya Atmaja, kerabat dari Bupati Eka.
Dirinya menjelaskan bahwa Bupati sempat dipindahkan dari rumah sakit swasta daerah Jababeka Cikarang Timur, ke rumah sakit Siloam Tangerang Banten, karena saat itu ruang ICU di Kabupaten Bekasi sudah penuh.
Bupati mengalami penurunan saturasi oksigen serta kadar trombosit pada hari Kamis (1/7), kemudian pemeriksaan lanjutan dilakukan untuk mendeteksi infeksi virus corona.
"Almarhum awalnya tidak ada keluhan hanya mual-mual saja, tetapi setelah di swab dan hasilnya positif karena saturasinya turun terus, akhirnya dipindahkan ke rumah sakit di Tangerang," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kabupaten Bekasi dr. Enny Sri Mainarti menjelaskan bahwa sebelum wafat, Bupati sempat mengalami dua kali henti jantung pembekuan dan badai sitokin. Pada Minggu (11/7) sore, tim dokter melakukan resusitasi jantung paru dan kembali bernapas.
"Namun kondisinya sangat kritis. Pada malam sekira pukul 21.25 WIB kembali mengalami henti jantung kedua, dan kembali dilakukan resusitasi jantung. Takdir berkata lain, Bupati wafat pada pukul 21.30 WIB," ucapnya.
Reporter : atn
Penuh Haru, Prosesi Pemakaman Bupati Bekasi Dilakukan Sesuai Prokes
admin
Bupati dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di kediamannya, yang berlokasi di Kampung Lemah Abang Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Senin (12/7). Almarhum disalatkan di pelataran Masjid Al-Wahid dengan protokol kesehatan. Pada saat disalatkan, jenazah masih tetap di dalam mobil, dan hanya pintu belakang yang terbuka.
Sebelumnya, dikabarkan almarhum menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (11/7) sekitar pukul 21.30 WIB, saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Siloam Hospital Tangerang Banten.
"Kami dari keluarga mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan beliau dalam memimpin Kabupaten Bekasi, semoga pak Eka husnul khotimah," ujar dr. Asep Surya Atmaja, kerabat dari Bupati Eka.
Dirinya menjelaskan bahwa Bupati sempat dipindahkan dari rumah sakit swasta daerah Jababeka Cikarang Timur, ke rumah sakit Siloam Tangerang Banten, karena saat itu ruang ICU di Kabupaten Bekasi sudah penuh.
Bupati mengalami penurunan saturasi oksigen serta kadar trombosit pada hari Kamis (1/7), kemudian pemeriksaan lanjutan dilakukan untuk mendeteksi infeksi virus corona.
"Almarhum awalnya tidak ada keluhan hanya mual-mual saja, tetapi setelah di swab dan hasilnya positif karena saturasinya turun terus, akhirnya dipindahkan ke rumah sakit di Tangerang," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kabupaten Bekasi dr. Enny Sri Mainarti menjelaskan bahwa sebelum wafat, Bupati sempat mengalami dua kali henti jantung pembekuan dan badai sitokin. Pada Minggu (11/7) sore, tim dokter melakukan resusitasi jantung paru dan kembali bernapas.
"Namun kondisinya sangat kritis. Pada malam sekira pukul 21.25 WIB kembali mengalami henti jantung kedua, dan kembali dilakukan resusitasi jantung. Takdir berkata lain, Bupati wafat pada pukul 21.30 WIB," ucapnya.
Reporter : atn
