Web Resmi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Bekasi

25 Agustus 2021 - 16:05:31 | 6281

Pj. Bupati Bekasi Ikuti Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021

admin
CIKARANG PUSAT - Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2021 yang berlangsung secara virtual, bertempat di Command Center Diskominfosantik, Cikarang Pusat, Rabu (25/8). Dalam menghadiri rapat tersebut, Pj. Bupati Bekasi didampingi oleh Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Herman Hanapi, dan Kepala Dinas Perdagangan, Muchlis. 

Rakornas dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo, dan diikuti oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Agung Firman Sampurna, serta para kepala daerah dan jajaran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Se-Indonesia. 

Pj. Bupati Bekasi mengatakan, selama masa pandemi Covid-19 Kabupaten Bekasi mengalami deflasi. Untuk itu, dirinya akan mendorong dan membangkitkan kenaikan pendapatan dan daya beli masyarakat. Dirinya menambahkan, secara garis besar di Kabupaten Bekasi terbagi menjadi 3 sektor yang paling utama, yakni industri besar, industri kecil UMK, serta pertanian. Untuk itu, dirinya akan mendorong peningkatan pada sektor-sektor tersebut. 

"Untuk industri besar berbagai kebijakan yang diterapkan pemerintah seperti relaksasi, intensif, infrastruktur akan kita kawal supaya bisa berjalan," ujarnya. 

Kemudian, untuk sektor industri kecil dan menengah atau UMKM, akan diberikan bantuan modal serta fasilitas pemasaran. Sedangkan, pada sektor pertanian akan diberikan bantuan benih, pupuk, dan  subsidi agar inflasi bisa terkendali dengan baik. 

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menyampaikan, rasa syukur karena di tengah ketidakpastian saat ini perekonomian Indonesia semakin baik dengan tingkat inflasi terkendali. 

Ia mengatakan, pada kuartal II-2021 perekonomian Indonesia mampu tumbuh 7,07% (year-on-year/YoY) dengan tingkat inflasi nasional yang terkendali di angka 1,52% (YoY), angka inflasi tersebut jauh di bawah target inflasi 2021, yaitu sebesar 3%. 

“Tetapi kita juga tahu bahwa inflasi yang rendah bukan berarti hal yang menggembirakan, karena bisa saja ini mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan mobilitas,” ujarnya. 

Dirinya juga menekankan kepada jajaran pemerintahan untuk tetap waspada dan hati-hati dalam mengatur keseimbangan antara upaya penganganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi di Kuartal III-2021 ini. 

“Tetap harus waspada, tetap harus hati-hati mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, mengatur rem dan gas. Penyebaran Covid-19 harus bisa kita kendalikan dan masyarakat yang rentan harus bisa kita lindungi,” tegasnya. 

Reporter : atn
Berita Populer
Agenda
Layanan Online