Pj. Bupati menyampaikan, lahirnya PMI melalui layanan dan pengabdian kepada masyarakat, memberikan kepercayaan yang menjadi bukti kepada pemerintah untuk terus mendukung dan mendorong kegiatan serta program PMI di Kabupaten Bekasi dan Nasional.
“Lahirnya PMI dengan layanan dan pengabdian ini menjadi wujud syukur dan terimakasih telah membuktikan kepada pemerintah, swasta, media dan masyararakat untuk terus membantu mendorong kegiatan PMI,” ucapnya.
Menurutnya, PMI adalah organisasi yang mandiri termasuk sumber daya manusia, keuangan dan fasilitasnya yang berasal dari donasi berbagai pihak sehingga akan terus didukung keberlanjutannya.
“Mengapa dukungan terus mengalir kepada PMI karena PMI adalah organisasi yang mandiri. Citra utama PMI yaitu layanan donor darah dan itu sudah dijalankan selama 77 tahun,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia sangat berbangga hati karena anak muda Kabupaten Bekasi telah mengabdikan dirinya menjadi relawan muda PMI, dirinya meminta kepada pihak-pihak sekolah dan pembina PMR menciptakan kegiatan-kegiatan kreatif terkait PMR.
“Saya berbangga hati ya, anak muda Kabupaten Bekasi memiliki minat dan animo mengikuti kegiatan PMR. Para kepala dan pembina PMR ini harus mampu menciptakan kegiatan kreatif kepalangmerahan kedepannya,” katanya.
Lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Bekasi ikut serta dalam mendukung peningkatan program PMI, antara lain rutin memberikan hibah kepada PMI setiap tahunnya, serta dukungan kebijakan untuk Bulan Dana PMI dan sarana prasarana lainnya.
“Kami setiap tahun rutin memberikan hibah kepada PMI, termasuk kebijakan-kebijakan untuk Bulan Dana PMI itukan atas rekomendasi dan perizinan dari kita, sarana prasarana juga. Itu dilakukan karena PMI yang bisa menjaga kepercayaan kami pemerintah, swasta, dunia usaha dan lainnya,” lanjutnya.
Terakhir, Dani meminta PMI untuk menjadi pusat call center Reaksi Cepat terhadap persoalan-persoalan masyarakat yang menghadapi kedaruratan.
“Saya juga meminta dan memberi tantangan PMI menjadi pusat call center Reaksi Cepat terhadap persoalan-persoalan masyarakat yang menghadapi kedaruratan, kalau ini bisa terwujud saya kira PMI bisa berkibar dan manfaatnya akan lebih dirasakan oleh masyarakat.” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Bekasi Akhmad Kosasih mengatakan kegiatan Jumanji merupakan program pembinaan generasi muda dalam rangka membantu pemerintah daerah, khususnya dibidang kepalangmerahan melalui pelatihan disekolah.
Menurutnya, Nurul Qolbi menjadi salah satu sekolah penggerak kepalangmerahan di Tarumajaya sehingga mampu menggelar perlombaan yang bersifat regional dan memiliki 155 relawan.
“Kegiatan Jumanji ini program pembinaan generasi muda untuk membantu pemerintah daerah khususnya dibidang kepalangmerahan, dan diberikan pelatihan disekolah-sekolah. Nurul Qolbi sendiri salah satu sekolah penggerak di Tarumajaya dan mampu menggelar perlombaan yang bersifat regional dengan 155 relawannya,” tandasnya.
Dirinya menambahkan, akan menindaklanjut secara cepat amanat Pj. Bupati Bekasi terkait program Reaksi Cepat. Saat ini, PMI akan segera membentuk hotline untuk mengetahui pelayanan apa saja yang dibutuhkan.
“Iya kami akan tindak lanjut segera, PMI ingin membentuk hotline untuk mengetahui pelayanan apa saja yang bisa diberikan, yang terpenting pelayanan tercepatnya saja dulu. Kedua aspek kelembagaan, aspek manajemen dan dukungan peralatan walau belum berjalan maksimal, ini merupakan tantangan untuk PMI mewujudkannya.” tambahnya.
Reporter: RSM
Editor: shn