“Saya mendukung giat BJB dalam mensosialisasikan simpanan pelajar, tapi dari sisi kami pemerintah daerah kepentingannya ini adalah pendidikan karakter. Jadi anak kita kedepan harus punya literasi keuangan, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tapi juga mendapat simpanan uang,� ujarnya.
Dirinya menambahkan, saat ini para siswa-siswi belum diwajibkan untuk rutin menabung, karena cara penggunaannya masih disosialisasikan. Hal jni juga akan dilakukan secara bertahap dan menyeluruh ke sekolah-sekolah lain yang ada di Kabupaten Bekasi.
“Ini karena masih sosialisasi jadi belum diwajibkan, dan akan secara bertahap menyeluruh ke sekolah-sekolah lainnya bersama BJB.� ucapnya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Kantor Cabang Bank BJB Cikarang, Arfandy mengatakan sudah ada 500 siswa-siswi SMPN 2 Tambun Selatan yang terdaftar dalam tabungan Simpel.
“Kita mendapatkan 500 siswa-siswi yang telah sepakat mengelola keuangannya sejak dini, melalui simpanan pelajar,� katanya.
Ia menyampaikan, Kabupaten Bekasi juga sedang membangun sekolah digital dari sisi pendidikan dan transaksi keuangan, yakni dengan terbiasa untuk melakukan pembayaran secara non-tunai yang difasilitasi oleh Bank BJB melalui QRIS, yang kemudian menjadikan sekolah sebagai Agen BJB Bisa.
“Semangat Kabupaten Bekasi ini adalah membuat sekolah digital, dari sisi pendidikan dan transaksi keuangan seperti disekolah ini untuk membiasakan pembayaran non-tunai. Bank BJB menginsiasikan kepada dinas pendidikan untuk menjadikan transaksi pembayaran tersebut melalui QRIS dan Agen BJB Bisa. Jadi, siswa tidak perlu keluar sekolah untuk menabung dan transaksi lainnya.� tandasnya.
Agenda dilanjutkan dengan peresmian kantin digital, dan bermain olahraga basket bersama pelajar dengan Pj. Bupati Bekasi.Â
Reporter: RSM
Editor: shn