BANDUNG - Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Bekasi, menghadiri Upacara Peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Barat, di Lapangan Gasibu, Bandung, yang kemudian dilanjutkan dengan Sidang Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat, Bandung, pada Sabtu (19/8).
Dani menjelaskan bahwa pada peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Barat tahun ini menjadi wujud syukur sekaligus apresiasi bagi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 5 September 2023 mendatang.
“Berbagai acara ini selain wujud rasa syukur, juga sebagai bentuk apresiasi 5 tahun Bapak Ridwan Kamil dan Bapak Uu Ruzhanul Ulum memimpin Jawa Barat,” ucapnya saat diwawancarai.
Ia berharap Kabupaten Bekasi bersama Kabupaten/Kota lainnya yang ada di Jawa Barat dapat menerapkan sistem Gemah Ripah Repeh Rapih sesuai yang dijelaskan oleh Gubernur Jawa Barat.
Dimana pada kategori Gemah Ripah yang berarti sejahtera, indeks daya beli masyarakat Kabupaten Bekasi termasuk tinggi, sejalan dengan angka kemiskinan yang terus menurun.
“Tadi Pak Gubernur jelaskan bahwa gunakan Gemah Ripah Repeh Rapih. Gemah Ripah artinya sejahtera. Dari sisi indeks daya beli kita termasuk tinggi, walaupun masih ada kemiskinan tapi angkanya terus menurun,” terangnya.
Pada kategori Repeh yang artinya tertib, menurutnya angka kriminalitas sudah dapat terkendali, yang berarti rasa aman masih bisa dihadirkan di Kabupaten Bekasi. Sedangkan kategori Rapih, Pemkab Bekasi terus melakukan penataan administrasi keuangan dan kehidupan bermasyarakat.
Dengan begitu diharapkan penerapan Gemah Ripah Repeh Rapih tersebut dapat menyejahterakan masyarakat dan membuat Kabupaten Bekasi menjadi lebih baik.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di akhir masa kepemimpinannya berpesan kepada para Kepala Daerah untuk menggunakan empat filosofi sunda yang dapat menjadi panduan agar wilayahnya kondusif dan damai.
Filosofi tersebut adalah penyelesaian masalah melalui komunikasi, saling toleransi dan memahami perasaan masing-masing, menjadi pemimpin yang preventif terhadap potensi masalah, serta dapat menyeimbangkan keinginan antar pihak.
“Pesan saya gunakan empat filosofi sunda yang akan menjadi panduan kita hidup kondusif, damai, dan selamat. Pertama jika ada masalah selesaikan dengan komunikasi. Lalu silih asah silih asih silih asuh, yaitu saling toleransi dan pahami perasaan masing-masing. Lalu selesaikan lah permasalahan sebelum api muncul dengan menjadi pemimpin yang preventif terhadap potensi masalah. Terakhir harus menyeimbangkan antar keinginan,” tuturnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Wakil Gubernur Jawa Barat, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat bersama jajaran Kepala Perangkat Daerah, unsur Forkopimda Provinsi Jawa Barat, Kepala Instansi vertikal, Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat, seluruh kepala daerah se-Jawa Barat dan Pimpinan DPRD Kabupaten Bekasi.
Reporter: ind
Editor : shn