CIKARANG SELATAN - Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, menerima Kunjungan Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, dalam rangka Monitoring dan Evaluasi Desa Siaga Peduli Tuberkulosis (TBC) Tingkat Nasional, bertempat di Kantor Kepala Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, pada Senin (14/7).
Wabup Asep dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kabupaten Bekasi yang merupakan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara memiliki tantangan besar dalam penanggulangan TBC. Dengan jumlah penduduk yang padat dan mobilitas tinggi, risiko penyebaran penyakit ini menjadi semakin kompleks.
Melalui pendekatan program Desa dan Kelurahan Siaga TBC serta strategi Active Case Finding (ACF), Pemerintah Kabupaten Bekasi berkomitmen menggalakkan kolaborasi lintas sektor dan melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya pencegahan dan pengobatan TBC, sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.
“Melalui program desa dan kelurahan siaga TBC, serta pendekatan Active Case Finding (ACF), kita dorong kolaborasi lintas sektor dan keterlibatan masyarakat sebagai kunci keberhasilan penanggulangan TBC,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bekasi terus berkomitmen penuh dalam menanggulangi TBC melalui penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas, peningkatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, serta melibatkan multi sektor di seluruh tingkatan.
Oleh sebab itu, ia berharap kunjungan dari pemerintah pusat ini dapat membangun sinergi yang semakin kuat dan menjadi bentuk dukungan nyata terhadap upaya daerah dalam menanggulangi TBC.
“Kami berkomitmen mendukung penuh program ini, mulai dari penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas hingga pelibatan multipihak secara lintas sektoral,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam pengobatan dan pencegahan TB di tingkat desa, khususnya di Desa Sukadami.
Menurutnya, pengobatan TB menjadi salah satu program prioritas nasional yang mendapatkan perhatian langsung dari Presiden RI. Ditargetkan pada tahun 2030 nanti angka kasus tuberkulosis dapat ditekan hingga 50 persen dari kondisi saat ini.
“Yang paling penting bukan hanya mengobati tetapi juga mencegah. Salah satu cara pencegahannya adalah dengan mengidentifikasi anggota keluarga dari pasien TBC yang tinggal serumah untuk secara sukarela memeriksakan diri. Jika hasilnya positif, maka mereka harus segera mendapatkan pengobatan yang sesuai,” jelasnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan, Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan, Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Budiono Subambang, Deputi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Direktur Pengembangan Sosial Budaya Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, jajaran Kepala Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Bekasi, Camat Cikarang Selatan, Kepala Desa Sukadami, dan tamu undangan lainnya.
Reporter: ind
Editor: fiu