CIKARANG PUSAT - Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan berakhir hari ini, Kabupaten Bekasi akan memasuki masa transisi pemulihan bencana mulai tanggal 27 September 2024. Hal tersebut dikatakan Pj. Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, usai memimpin Rapat Evaluasi Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, di Kantor BPBD Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat, Kamis (26/9).
“Tadi kita sudah laksanakan rapat evaluasi terkait perkembangan penanganan Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan. Statusnya besok sudah masuk masa transisi pemulihan,” kata Pj. Bupati Bekasi.
Adapun status ini diputuskan, setelah melihat hasil evaluasi dimana wilayah yang mengalami kekeringan cenderung berkurang, serta progres penanganannya yang meningkat signifikan, terutama pada pengerjaan normalisasi beberapa sungai yang penyelesaiannya sudah mencapai 100%.
“Alhamdulillah ada progres signifikan dan cenderung ada perbaikan terutama di kegiatan normalisasi, pencapaiannya ada yang sudah menyentuh 100% pelaksanaan,” ungkapnya.
Meski sudah memasuki masa transisi pemulihan, Pemkab Bekasi akan terus melakukan monitoring, evaluasi, dan inventarisir wilayah mana saja yang masih terdampak. Apabila wilayah tersebut masih memerlukan bantuan, maka Pemkab Bekasi bersama stakeholder terkait akan berkoordinasi untuk segera mengirimkannya sesuai kebutuhan.
“Kita akan terus melakukan monitoring dan evaluasi terkait perkembangan di hari-hari berikutnya. Dalam 2 hari terakhir ini belum ada permintaan bantuan, kita akan penuhi bantuan sesuai permintaan dari wilayah yang terdampak,” terangnya.
Terakhir, ia mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menangani bencana kekeringan ini, termasuk pada Liaison Officer (LO) perangkat daerah dan pihak swasta lainnya yang telah mengirimkan bantuan air bersih dan air minum di masing-masing kecamatan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, menjelaskan bahwa selama penanganan tanggap darurat bencana ini, Pemkab Bekasi bersama stakeholder terkait telah mengirimkan bantuan sebanyak 3.463.346 liter air. Berbagai upaya dan bantuan yang dilakukan tersebut dinilai berhasil menurunkan angka luas lahan pertanian yang terdampak menjadi hanya 1.311 hektar.
“Rekapitulasi sampai hari ini, lahan yang terdampak sudah berkurang menjadi hanya 1.311 hektar saja. Air bersih yang sudah dikirimkan sebanyak 3.463.346 liter. Jumlah desa yang terdampak sudah berkurang, di beberapa kecamatan hanya tinggal 1 desa dan itu tidak masif, hanya tinggal beberapa RT saja,” jelasnya.
Turut hadir pada rapat tersebut Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi, Kepala Satpol PP Kabupaten Bekasi, jajaran perangkat daerah terkait, serta secara virtual Ketua PMI Kabupaten Bekasi dan Camat.
Reporter: ind
Editor : shn