JAKARTA - Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, menghadiri Rapat Koordinasi Penjabat Kepala Daerah se-Indonesia bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Tito Karnavian, bertempat di Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri RI, Jakarta, Jumat (9/6). Rapat tersebut dilaksanakan dalam rangka menjamin kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelayanan publik, serta implementasi kebijakan strategi nasional di daerah.
Saat diwawancarai, Pj. Bupati menjelaskan bahwa ia dan seluruh Penjabat Kepala Daerah yang hadir diberikan arahan oleh Mendagri untuk menjadi pemimpin yang kuat, sehingga dapat mengambil keputusan dan kebijakan yang menguntungkan bagi rakyat. Para Penjabat Kepala Daerah diharapkan tidak ragu, karena telah memiliki dasar hukum yang sah berupa Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri RI atas nama Presiden RI Joko Widodo.
“Arahan untuk para Penjabat baik yang sudah melanjutkan atau pertama dilantik, yaitu pertama harus menjadi strong leader. Dasar legitimasinya memang kuat, yaitu SK Mendagri atas nama Presiden RI, jadi jangan ragu untuk mengambil keputusan,” jelasnya.
Karena para Penjabat Kepala Daerah tidak memiliki beban politik, diharapkan pada masa kepimpinannya dapat menjalankan norma dan aturan dengan lebih baik lagi, serta dapat membawa perubahan yang bermakna meskipun masa jabatannya singkat.
“Para Penjabat diminta jadi contoh karena tidak punya beban politik. Jadi harus bisa menjalankan norma aturan secara lebih baik. Selanjutnya harus membawa perubahan. Walaupun singkat hanya satu tahun, tapi harus ada perubahan bermakna,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Mendagri juga meminta seluruh Penjabat Kepala Daerah untuk dapat menghindari masalah hukum agar menjaga nama baik dan meninggalkan nama baik selama penugasan masa jabatan bagi dirinya sendiri, serta Mendagri dan Presiden RI yang telah mengangkat para Penjabat.
“Jangan sampai Penjabat bermasalah dengan hukum, karena akan mencoreng citra. Terakhir, beliau berharap setelah penugasan harus meninggalkan nama baik, karena nama baik tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tapi pada Mendagri dan Presiden RI sebagai pihak yang mengangkat Penjabat tersebut,” tuturnya.
Dengan arahan yang diterimanya tersebut, ia telah berkomitmen sepenuh hati dan penuh keikhlasan dalam menjalankan tugas untuk menjadi pemimpin yang baik. Ia juga akan membangun komunikasi terbuka terhadap kritik masyarakat terkait berbagai permasalahan, sehingga masyarakat ikut serta dalam membangun Kabupaten Bekasi.
“Tentu saya menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, sekuat tenaga, komitmen penuh, sepenuh hati, terutama keikhlasan. Karena untuk menjadi pemimpin yang baik tidak cukup hanya tekad dan perbuatan baik saja,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga akan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak, terutama para Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Bekasi. Karena menurutnya para Kepala Perangkat Daerah berperan sebagai tim pendukung yang harus memiliki loyalitas tinggi, kompetensi, dan integritas terhadap kepemimpinan Penjabat Kepala Daerah.
“Jadi langkah-langkahnya komunikasi, kedua koordinasi dengan berbagai pihak. Dengan Kepala Perangkat Daerah juga Pak Mendagri menjelaskan sebagai tim support. Para Kepala Perangkat Daerah ini harus punya loyalitas tinggi terhadap kepemimpinan Penjabat Kepala Daerah, kompetensi, dan integrasi,” tutupnya.
Reporter: ind
Editor: fiu