CIKARANG PUSAT - Sebagai upaya intervensi terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Bekasi secara efektif dan efisien, Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) resmi membentuk Gerakan Babe/Nyak Asuh Anak Stunting (BAAS) Liason Officer (LO) bagi setiap Unsur Pentahelix dengan tugasnya masing-masing di 23 Kecamatan di Kabupaten Bekasi.
Pembentukan BAAS LO ini telah tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Bekasi Nomor HK.02.02/KEP.313-DPPKB/2024 Tentang BAAS LO Percepatan Penurunan Angka Prevalensi Stunting Kabupaten Bekasi Tahun 2024.
Pj. Bupati Bekasi Dani Ramdan menegaskan penanganan stunting menjadi salah satu prioritas utama dalam program pembangunan di Kabupaten Bekasi. Tingginya angka stunting tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik dan mental anak-anak, namun juga berdampak pada masa depan serta kemajuan daerah.
Berfokus pada hal itu, guna menggugah partisipasi maka dibentuklah Gerakan Babe/Nyak Asuh yang memiliki dua sasaran utama, yakni anak Bayi Dua Tahun (Baduta) dan ibu hamil berisiko Kekurangan Energi Kronik (KEK).
“Gerakan ini mengedepankan pendekatan kolaboratif berbagai pihak termasuk pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat, serta keluarga untuk menyasar pada dua hal, yakni Balita dan Ibu Hamil berisiko KEK,” ujarnya saat menghadiri kegiatan Kick Off Gerakan BAAS LO, bertempat di Aula Diskominfosantik Lt.4, Cikarang Pusat, pada Kamis (6/6).
Dani menerangkan intervensi Gerakan Babe/Nyak Asuh Anak Stunting kali ini ditekankan pada penyiapan kehidupan berkeluarga, pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, juga peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan.
“Seluruh LO yang nantinya berperan harus menekan pada pentingnya aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi masyarakat,” katanya.
Menurutnya, penguatan kolaborasi pentahelix dalam aksi konvergensi stunting dinilai sangat penting dalam membentuk generasi emas tahun 2045 khususnya di Kabupaten Bekasi, dengan mengentaskan stunting menuju Jabar Zero New Stunting.
“Tugas yang diberikan tentu memiliki perannya masing-masing, mari bergotong royong bersama menjadikan Kabupaten Bekasi generasi emas 2045 dengan cara memberantas stunting,” jelasnya.
Dani menginstruksikan kepada seluruh LO yang bertugas diharapkan mengisi seluruh indikator penting menyangkut data bayi, ibu hamil, bahkan calon pengantin yang dilakukan melalui data by name by address. Jika perlu, data tersebut harus diperbarukan setiap bulannya sehingga tercatat secara sistematis, terstruktur, dan menyeluruh.
“Terutama jumlah bayi, ibu hamil dan calon pengantin semua harus terdata dengan baik dan diperbarui setiap bulannya. Lihat juga populasi ibu bayi apakah diperiksa secara mandiri atau di posyandu.” katanya.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi, Firzawati menyampaikan Gerakan Babe/Nyak Asuh Anak Stunting merupakan suatu gerakan gotong-rotong yang melibatkan semua elemen masyarakat baik pemerintah maupun pemangku kepentingan untuk ikut serta dalam percepatan penurunan stunting melalui intervensi yang menyasar kepada kelompok prioritas untuk meminimalisir terjadinya kasus stunting baru di Kabupaten Bekasi.
Selain itu, nantinya LO akan memberikan intervensi berupa pemberian asupan gizi tambahan pada keluarga Baduta/Balita dan Ibu hamil KEK, memberikan asuhan pendampingan, monitoring tumbuh kembang anak selama masa 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK), melaporkan pencatatan hasil pengasuhan melalui Google Form, dan memberikan pengawasan kepada kelompok prioritas.
“Seluruhnya akan kami libatkan untuk diberikan tanggung jawab dalam mengentaskan stunting, intervensi yang nantinya kami berikan tentu akan menyasar pada kelompok prioritas.” jelasnya.
Agenda dilanjutkan dengan penyematan secara simbolis kepada LO Babe/Nyak Stunting Tahun 2024 yang dilakukan oleh Pj. Bupati Bekasi kepada:
- LO Kepala Dinas oleh Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi
- LO PKK se-Kabupaten Bekasi oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Bekasi
- LO Camat se-Kabupaten Bekasi oleh Camat Cibitung
- LO Asosiasi Profesi oleh Ikatan Bidan Indonesia wilayah Kabupaten Bekasi
- LO Dunia Usaha atau Perusahaan oleh PT Hitachi Astemo
- LO Akademisi atau Perguruan Tinggi oleh Universitas Medika Suherman (UMS)
Reporter: RSM
Editor: ind