CIKARANG PUSAT - Terhitung hingga 19 September 2023 sebanyak 2.790.800 liter air bersih telah disalurkan ke berbagai wilayah di Kabupaten Bekasi yang mengalami krisis air di tengah bencana kekeringan saat ini.
Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengatakan upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi bersama stakeholder terkait, yaitu melakukan rapat koordinasi penanganan bantuan secara masif, mendistribusikan kebutuhan air bersih, pengangkatan sampah di sungai, standing Crops Pertanian, penambahan debit air, pembuatan sumur satelit, normalisasi saluran, pipanisasi PDAM, dan instalasi air siap minum serta air bersih.
“Selama bencana kekeringan terjadi, kami terus berusaha berupaya membantu masyarakat terdampak dengan berbagai bantuan air bersih di wilayah-wilayah secara bertahap dan masif,” katanya saat mengikuti secara virtual Rapat Evaluasi Tanggap Darurat Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, yang dilaksanakan di Kantor BPBD Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat, Selasa (19/9).
Di samping itu, ia menjelaskan Kecamatan Babelan tepatnya di Pondok Ungu Permai menjadi salah satu wilayah terdampak kekeringan akibat layanan PDAM yang terhenti, hal ini dikarenakan baku air Kali Bekasi yang tercemar limbah sehingga kesulitan mendapatkan air bersih.
Menanggapi berbagai aduan tersebut, bagi perumahan yang berlangganan PDAM dan berada di wilayah terdampak, sementara akan dialihkan air bersihnya melalui tangki-tangki yang dimiliki PDAM.
“Untuk daerah terdampak yang merupakan perumahan berlangganan PDAM, kita dorong terlebih dahulu tanggung jawab PDAM melalui tangki-tangki air dari PDAM. Sedangkan, instansi lebih kepada masyarakat non PDAM yang memang bergantung pada air sumur, sungai,” jelasnya.
Beberapa dukungan dan bantuan operasional dari Provinsi akan dipergunakan sebaik mungkin, seperti pompa untuk lahan pertanian, persawahan, serta tangki air untuk memaksimalkan pendistribsusian.
“Ada bantuan operasional seperti pompa air untuk area pertanian, kemudian tanki air agar pendistribusian bisa lebih maksimal,” ucapnya.
Terakhir, Dani menghimbau usai bencana kekeringan terselesaikan tentu BPBD maupun stakeholder terkait tetap harus bersiap menghadapi musim hujan dan mengantisipasi banjir yang mungkin akan terjadi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, mengatakan terdapat peningkatan jumlah desa menjadi 46 desa, dan peningkatan jumlah Kecamatan menjadi 10 Kecamatan yang terdampak. Sedangkan, jumlah jiwa terdampak bertambah menjadi 167.880 dengan 49.892 KK.
Bantuan yang telah didistribusikan, yakni 27 toren, 3.000 jerigen, 10.565 air mineral galon, 135 dus air mineral dus, 6 saluran normalisasi SS dan long storage, pembuatan 3 sumur satelit, dan 14 set kolam terpal.
“Ada penambahan 1 Kecamatan di Kecamatan Cabangbungin, kami akan segera mendistribusikan air bersih untuk masyarakat disana,” jelasnya.
Ia menginginkan seluruh bantuan pendistribusian air bersih ini bisa lebih terintegrasi, proporsional sesuai kebutuhan masyarakat. Kemudian, diharapkan bagi rumah sakit di wilayah Kabupaten Bekasi bisa ikut membantu dengan memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis untuk masyarakat.
“Saya berharap rumah sakit bisa ikut membantu melaksanakan kegiatan kesehatan untuk masyarakat, seperti pengobatan, pemberian vitamin-vitamin dan lainnya.” tukasnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri secara virtual Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, serta secara langsung Kepala Perangkat Daerah terkait.
Reporter: RSM
Editor: IND