CIKARANG BARAT — Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, mendampingi Menteri Koperasi Republik Indonesia, Ferry Juliantono, dalam kegiatan peletakan batu pertama pembangunan dan renovasi Kawasan Industri Peralatan Pertanian Induk KUD Indonesia, yang berlangsung di KUD Cikarang Barat, pada Selasa (4/11).
Turut hadir dalam kesempatan itu Sekretaris Dinas Koperasi Kabupaten Bekasi, Sekretaris Induk KUD, Ketua Pengawas KUD, Chairman Air Koperasi (Pudow Water), Chairman Center Wobang Hongkong (WOBN Technology), serta sejumlah tamu undangan dari berbagai unsur pemerintah, koperasi, dan dunia usaha.
Mengawali sambutannya, Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Induk KUD Indonesia atas inisiatif strategis dalam membangun dan merenovasi kawasan industri koperasi tersebut. Kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi kebangkitan koperasi di era industri modern yang semakin kompetitif.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Bekasi, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Induk KUD Indonesia atas langkah progresif ini. Pembangunan dan renovasi kawasan industri koperasi ini merupakan wujud nyata semangat revitalisasi ekonomi kerakyatan yang berbasis pada nilai-nilai gotong royong dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Asep.
Ia menegaskan bahwa pembangunan ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga simbol kebangkitan semangat kolektivitas ekonomi rakyat yang selama ini menjadi fondasi utama gerakan koperasi di Indonesia. Menurutnya, koperasi memiliki peran penting sebagai pilar penyeimbang dalam sistem ekonomi nasional, terutama dalam menciptakan keadilan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan di tengah derasnya arus industrialisasi.
Lebih lanjut, Wabup Asep Surya Atmaja menjelaskan bahwa Kabupaten Bekasi telah lama dikenal sebagai pusat industri terbesar di Indonesia, dengan dinamika ekonomi yang terus tumbuh pesat. Namun, di tengah geliat industri besar tersebut, Pemkab Bekasi tetap berkomitmen agar kemajuan ekonomi daerah dapat dirasakan secara inklusif hingga ke akar rumput.
“Kita memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh korporasi besar, tetapi juga memberikan ruang bagi koperasi, UMKM, dan sektor informal untuk berkembang bersama. Itulah esensi dari ekonomi kerakyatan yang sejati,” tegasnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bekasi terus mendorong kolaborasi lintas sektor dalam membangun sistem ekonomi daerah yang tangguh dan berkelanjutan. Dukungan terhadap sektor koperasi menjadi salah satu fokus utama, karena diyakini mampu menjaga keseimbangan antara kepentingan bisnis dan kepentingan sosial masyarakat.
Menurut Wakil Bupati, keberadaan Kawasan Industri Induk KUD Indonesia di Cikarang Barat ini diharapkan dapat menjadi katalisator tumbuhnya ekosistem industri yang inklusif dan berkeadilan, yang memadukan nilai-nilai koperasi dengan efisiensi industri modern.
“Dengan mengintegrasikan semangat koperasi dan prinsip industri berbasis inovasi, kawasan ini dapat menjadi model pengembangan ekonomi yang berorientasi pada people-based development — pembangunan yang menempatkan kesejahteraan manusia sebagai pusatnya,” ucapnya.
Ia optimistis, kawasan ini akan membuka lapangan kerja baru, memperluas jaringan distribusi produk koperasi, serta meningkatkan daya saing ekonomi daerah. Inisiatif tersebut juga sejalan dengan visi pembangunan Kabupaten Bekasi “Bangkit, Maju, dan Sejahtera”, di mana sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mencapai kemajuan bersama. Menutup sambutannya, Wakil Bupati Asep Surya Atmaja mengajak seluruh pihak untuk menjaga semangat kebersamaan dalam membangun kawasan industri ini.
“Pembangunan ini bukan hanya milik KUD, tetapi milik kita semua yang peduli terhadap masa depan ekonomi rakyat. Mari kita jaga semangat kolaborasi, kerja keras, dan tanggung jawab moral dalam mewujudkan kawasan ini. Semoga langkah yang kita mulai hari ini menjadi awal dari kebangkitan besar gerakan koperasi, tidak hanya di Kabupaten Bekasi tetapi juga di seluruh Indonesia.” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi Republik Indonesia, Ferry Juliantono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah pusat menaruh perhatian besar terhadap penguatan sektor koperasi, terutama dalam menghadapi tantangan era industrialisasi dan globalisasi ekonomi.
“Gerakan koperasi tidak boleh tertinggal di era industri modern. Melalui pembangunan kawasan industri Induk KUD Indonesia ini, kita ingin membuktikan bahwa koperasi mampu bersaing dengan entitas bisnis besar jika diberi ruang, fasilitas, dan dukungan kebijakan yang tepat,” ujar Ferry.
Menteri Koperasi menambahkan bahwa kawasan industri ini akan menjadi proyek percontohan nasional bagi pengembangan industri koperasi berbasis teknologi dan efisiensi produksi. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku koperasi agar program ini berjalan optimal.
“Kami berharap Kabupaten Bekasi menjadi pusat kebangkitan koperasi industri di Indonesia. Koperasi bukan hanya lembaga ekonomi, tapi juga gerakan sosial yang meneguhkan kemandirian bangsa. Jika koperasi kuat, maka ekonomi rakyat juga akan kuat.” tegasnya.
Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) Indonesia, Portasius Nggedi, menyampaikan bahwa pembangunan kawasan industri berbasis koperasi ini merupakan langkah penting dan strategis dalam mewujudkan cita-cita besar ekonomi rakyat yang berdaulat dan mandiri.
“Kawasan industri berbasis koperasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, khususnya para pelaku koperasi, petani, dan pelaku usaha kecil di daerah. Ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan bagian dari upaya membangun sistem ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Portasius.
Ia menjelaskan, inisiatif pembangunan ini menjadi langkah pertama Induk KUD Indonesia untuk berkolaborasi dengan berbagai mitra usaha terbaik, baik dari dalam maupun luar negeri, dalam rangka memperkuat daya saing ekonomi kerakyatan. Menurutnya, kolaborasi ini akan membuka ruang sinergi yang lebih luas antara koperasi dan dunia industri modern, sekaligus menjembatani kesenjangan antara sektor hulu dan hilir dalam rantai produksi nasional.
“Kami memiliki impian besar untuk membangun kawasan industri terintegrasi yang mencakup sektor pertanian, kelistrikan, dan produk-produk air minum berkualitas tinggi. Tujuannya jelas — mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui model bisnis koperasi yang mandiri dan berkelanjutan,” tambahnya.
Portasius menilai, kehadiran kawasan industri koperasi ini akan menjadi tonggak penting bagi transformasi koperasi Indonesia menuju entitas ekonomi yang adaptif terhadap perkembangan zaman, tanpa meninggalkan prinsip dasar kebersamaan dan gotong royong.
Lebih lanjut, ia menjabarkan bahwa lahan yang akan dibangun ini akan dikembangkan secara bertahap menjadi kawasan industri dengan tiga zona utama yang dirancang modern dan berwawasan lingkungan.
Zona pertama akan difokuskan pada industri pertanian, yang meliputi pengolahan hasil tani, pupuk organik, serta alat dan mesin pertanian. Zona kedua akan menjadi pusat industri kelistrikan dan pengembangan teknologi energi terbarukan, dengan penerapan sistem otomatisasi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Sedangkan zona ketiga akan difokuskan pada produksi air mineral, pengembangan peralatan drone, serta penyediaan sarana dan prasarana penunjang lainnya.
“Kami tidak hanya membangun pabrik, tetapi juga menghadirkan sebuah ekosistem industri koperasi yang modern dan berorientasi pada kemandirian teknologi. Setiap produk yang lahir dari kawasan ini akan menjadi bagian dari program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang digagas langsung oleh Presiden Republik Indonesia,” jelasnya.
Menurut Portasius, konsep TKDN menjadi salah satu landasan penting untuk memperkuat industri nasional berbasis sumber daya lokal. Ia menegaskan bahwa Induk KUD Indonesia siap menjadi bagian dari agenda besar pemerintah dalam mendorong kemandirian industri, meningkatkan serapan tenaga kerja lokal, dan memperluas pasar produk koperasi hingga ke tingkat global.
“Kami ingin menunjukkan bahwa koperasi bukan hanya pemain pelengkap dalam perekonomian nasional, tetapi juga motor penggerak utama yang mampu menciptakan nilai tambah bagi bangsa. Dengan dukungan semua pihak, kami yakin kawasan industri ini akan menjadi ikon baru koperasi modern Indonesia yang membawa manfaat bagi masyarakat dan memperkokoh ketahanan ekonomi nasional.” pungkasnya.
Dengan visi tersebut, pembangunan kawasan industri Induk KUD Indonesia di Kabupaten Bekasi diharapkan tidak hanya menjadi proyek ekonomi semata, tetapi juga simbol kemandirian bangsa, di mana koperasi berdiri sejajar dengan industri besar dalam mendorong kemajuan dan kesejahteraan rakyat.
Acara peletakan batu pertama ini menjadi tonggak awal bagi perjalanan baru Induk KUD Indonesia dalam memperkuat peran koperasi di sektor industri. Dengan dukungan berbagai pihak, kawasan industri ini diharapkan mampu menjadi pusat kegiatan ekonomi produktif yang mempertemukan teknologi, nilai-nilai koperasi, dan kesejahteraan masyarakat dalam satu harmoni pembangunan berkelanjutan.
Reporter: RSM
Editor: IND