Web Resmi Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Bekasi

25 Oktober 2023 - 03:21:46 | 189

Wujudkan Kabupaten Bekasi Bebas TBC 2030, Sekda Dedy Tekankan Pentingnya Kolaborasi

admin

CIKARANG PUSAT - Pemerintah Kabupaten Bekasi terus berupaya untuk dapat melakukan eliminasi Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030. Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi, mengajak seluruh perangkat daerah, kecamatan, dan layanan kesehatan, untuk bersama-sama memperkuat aksi penanganan penyakit TBC di Kabupaten Bekasi. 


Hal tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis (TBC), bertempat di Aula KH. Noer Ali, Gedung Bupati Bekasi, Cikarang Pusat, Rabu (25/10). 


"Saya mengajak seluruh perangkat daerah, kecamatan, dan layanan kesehatan di Kabupaten Bekasi untuk turut andil dalam penanganan TBC, mulai dari mengubah kebiasaan yang dapat menjadi sumber penularan penyakit hingga menjaga kebersihan diri," ujarnya. 


Menurut Dedy, kolaborasi tersebut sangat penting dilakukan guna mencapai keberhasilan program pengendalian TBC di Kabupaten Bekasi, mengingat Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah yang memiliki kerentanan cukup tinggi terhadap TBC. 


Pada tahun 2023, Kabupaten Bekasi diperkirakan menyumbang 11.000 kasus TBC di Provinsi Jawa Barat atau setara dengan 6 persen. Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh perangkat daerah untuk bersama-sama memperkuat dalam pencegahan TBC di Kabupaten Bekasi. 


"Tanpa adanya kolaborasi program pengendalian TBC di Kabupaten Bekasi tidak akan berhasil. Untuk itu, mari bersama-sama kita perkuat pencegahan TBC di Kabupaten Bekasi," ucapnya. 


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah, mengatakan dalam upaya penanggulangan TBC di Kabupaten Bekasi, salah satu upaya yang menjadi prioritas adalah program penemuan dan pengobatan, terutama dalam peningkatan kasus TBC pada anak, dan TBC yang resisten terhadap obat. 


"Kesuksesan dalam pengobatan itu yang akan kita perkuat. Dan ini akan berjalan terus sama dengan eliminasi kusta dan eliminasi TB," ujarnya. 


Selain itu, pihaknya juga akan menguatkan sarana dan prasarana atau fasilitas layanan kesehatan dan logistik, penguatan pemeriksaan, penguatan lintas sektor termasuk kolaborasi organisasi profesi, serta penguatan penggiat kesehatan. 


"Karena pengobatan TBC ini merupakan pengobatan yang membutuhkan waktu yang cukup lama, dan itu membutuhkan obat-obatan yang harus setiap saat," jelasnya. 


Ia juga menjelaskan, terkait dengan capaian penemuan kasus atau Treatment Coverage (TC) di Kabupaten Bekasi sampai dengan triwulan III sudah mencapai 75 persen. Karena penemuan kasus aktif adalah kunci penanggulangan TBC, dan screening penemuan kasus aktif dan pengobatan adalah kunci tidak terjadinya TB resisten. 


"Mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa mencapai lebih dari 100 persen," tandasnya. 


Kegiatan tersebut dihadiri oleh Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nancy Dian Anggraeni, Kepala Bidang P2P Provinsi Jawa Barat Rochyadi, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti, menghadirkan Narasumber dari Kementerian Kesehatan Windy Oktavina, serta Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Bekasi.


Reporter: atn

Editor: ind

Berita Populer
Agenda
Layanan Online